Wednesday, January 23, 2013

Majelis Umum Negara Batu Dekalog



Dekalog adalah hukum Allah, yang diserahkan Allah melalui Musa, dan Sepuluh Perintah yang harus ditaati oleh umat Allah merujuk kepada Dekalog (Dasatitah).
Ada sebagian kaum Kristen dewasa ini yang mengklaim bahwa Sepuluh Perintah telah dihapus, tetapi sepanjang Allah ada, Dekalog merupakan hukum yang tak berubah untuk selamanya, yang tak dapat diubah atau dihapus. Mematuhi Dekalog adalah bukti menjadi umat Allah, dan bagi umat manusia yang korup, Dasatitah inilah “jalan surga” yang terpenting untuk kembali menjadi warga kerajaan Allah. Sama seperti warga negara Republik Korea tentunya harus mematuhi hukum Republik Korea, yang disebut umat Allah harus dengan jelas mematuhi Sepuluh Perintah Allah, yakni hukum Allah.
Sepuluh jenis perintah yang diberikan kepada Musa disederhanakan dan dirangkum oleh Yesus dan diberikan sebagai dua hukum baru: “Engkau harus mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu,” dan, “Engkau harus mengasihi tetangga-tetanggamu seperti dirimu sendiri.” Inilah kedua prinsip Sepuluh Perintah Allah dan penggenapannya.
Itulah sebabnya seorang yang mengasihi Allah dan mengikuti Yesus tentunya harus menaati Sepuluh Perintah ini tanpa memandang situasinya – inilah intisari pengajaran Guru Suk Sun, dan Negeri Batu Dekalog adalah tempat berhimpun orang-orang yang sependapat dan menerima pengajaran ini.
Dengan kata lain, organisasi Negeri Batu Dekalog adalah persekutuan orang-orang yang telah bertekad untuk mematuhi hukum Allah, Dekalog dengan tekad hati seteguh batu yang tak berguncang, dan majelis di mana semua anggota organisasi ini berkumpul merujuk kepada Majelis Umum Negara Batu Dekalog.
Sepuluh Perintah yang Allah berikan kepada Musa dirangkum oleh Yesus sebagai, “Engkau harus mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan mengasihi tetangga-tetanggamu seperti dirimu sendiri.” Sama seperti Yesus menyatakannya sebagai sebuah perintah baru, demikian juga Guru Suk Sun mengambil perintah baru ini dan menyatakannya dengan cara yang akan menyanggupkan kita untuk mematuhinya dengan lebih sempurna dan sukacita: “Dengan segenap hatimu, kasihilah Orang Tua Kandungmu surgawi yang melahirkan kamu, dan jangan bertengkar dengan saudara-saudaramu tetapi hidup dengan bahagia dan baik.” Dengan demikian Ia menyatakannya sebagai sebuah perintah baru yang lebih sederhana tetapi lebih menyeluruh dan berkuasa. Dalam hal ini Dekalog yang Allah berikan kepada kita bukan hukum yang membebankan; siapa saja yang hidup sudah secara sadar mematuhinya hingga sekarang. Inilah disiplin dasar bagi makhluk hidup yang harus ditaati secara alamiah untuk selamanya, dan inilah tonggak penunjuk jalan hati nurani.
Bagi banyak orang, hanya mendengar tentang Sepuluh Perintah Allah atau hukum sudah cukup bagi orang untuk menganggapnya sebagai sebuah hukum yang luar biasa memusingkan kepala yang menindas orang dengan memerintahkan mereka, “Jangan lakukan ini; jangan lakukan itu,” atau mereka menganggapnya sebagai sebuah hukum yang menakutkan yang akan mengakibatkan kematian jika tidak ditaati. Tetapi seyogianya, Sepuluh Perintah adalah hukum yang memerdekakan dan hukum yang membahagiakan yang memberi kita manusia kemerdekaan dan kebahagiaan abadi.
Bahkan dalam keluarga ada hukum dan ketertiban (etiket) keluarga demi mempertahankan kebahagiaan keluarga. Bahkan dalam berbagai perusahaan, organisasi dan negara, ada hukum, ketertiban dan peraturan demi mempertahankan kebebasan, perdamaian dan kebahagiaan warganya. Hukum tidak dibuat untuk menyusahkan warganya, tetapi sebagai hukum yang memerdekakan, hukum yang mendamaikan dan hukum yang membahagiakan, hukum dibuat untuk mengizinkan semua orang hidup dengan menikmati kemerdekaan, perdamaian dan kebahagiaan di dalam hukum yang ditegakkan.
Demikian juga di surga, Sepuluh Perintah diberikan Allah sebagai hukum teragung yang memerdekakan dan hukum kekal kebahagiaan dan kasih yang akan melindungi kemerdekaan, menjamin perdamaian dan meneruskan kebahagiaan bagi semua malaikat dan penduduk bangsa-bangsa semesta.
Kesimpulan, Sepuluh Perintah adalah hukum yang diberikan Allah demi bangsa-bangsa semesa, dan hanya ketika para malaikat, penduduk semesta dan umat manusia di bumi ini mematuhi hukum ini baru mereka dapat hidup dengan bahagia dalam ketertiban, kemerdekaan dan perdamaian abadi. Doalnara, Negara Batu Dekalog, adalah sebuah negeri yang terbentuk dari orang-orang yang telah berkumpul dengan tujuan mematuhi hukum surgawi ini dengan gembira mulai dari bumi ini. Dengan demikian, seluruh persekutuan dari kelompok-kelompok Doalnara di seluruh dunia merujuk kepada Majelis Umum Negara Batu Dekalog.

DOALNARA (MAJELIS UMUM NEGARA BATU DEKALOG)

doalnara.com / semua pertanyaan dialamatkan ke: doalnarask68@gmail.com

No comments:

Post a Comment